Post pertama nih, mau coba rutin kasih laporan pandangan mata ah apa-apa aja yang ada di Solo Car Free Day di hari Minggu Pagi. Soalnya, sebagai salah satu spot jalanan car free day terpanjang di Indonesia, selalu ada-ada aja aktifitas unik yang terjadi di jalan Slamet Riyadi, jalan protokol kota Solo ini.
=====================================================================
Minggu 18 Oktober kemaren banyak banget aktifitas yang ada di sepanjang jalan Slamet Riyadi yang jadi spot CFD. Ada peringatan hari pangan dunia, ada jambore sepeda lipat nasional (Jamselinas) kelima, ada para pramuka yang olahraga bareng, ada sosialisasi solo sebagai tuan rumah konferensi kota kreatif, ada aksi kepedulian fotografer Solo terhadap bencana asap, ada gerakan warga tentang safe dog “Anjing bukan makanan” dll.
Banyak yang gak saya potret sih. Lha wong begitu nyampe, saya langsung nongkrong di lesehan ketupat sayur Padang. Hahaha
Setelah kenyang, saya jalan-jalan sante dari arah Sriwedari ke arah Gladak. Berhenti sebentar di kisaran depan gramedia, dan langsung keluarin kamera. Ada aksi dua orang pemuda yang memainkan boneka marionette, boneka yang bagian sendi-sendinya diikat dengan tali, tali diikatkan dengan semacam bilah kayu, dan dimainkan dari atas. Sambil memainkan boneka ini, iringan lagu lagu dangdut diperdendangkan dari laptop yang sudah terhubung speaker aktif.
Di dekat speaker terdapat tulisan yang menjelaskan bahwa 100% uang yang dikumpulkan dari saweran masyarakat akan disumbangkan ke yatim piatu. Mulia sekali tujuannya. Tapi ….
#Nha… ada tapi nya. Wkwkwk
Tapi… hmmm gimana yak ngomongnya. Boneka-boneka ini modelnya kakek-kakek berpakaian jeans belel, trus tangannya megang gelas bir dan menenggak gelas itu, ada juga boneka satu lagi yang megang botol bir. Nah pas saya disitu, boneka ini bergoyang diiringi lagu “Oplosan”, trus uang-uang bertebaran di tempat boneka ini menari. Kesannya kok … ya kurang pas aja karena banyak anak-anak juga yang nonton.
Berikut beberapa foto yang saya jepret
Beralih dari spot ini, gak jauh dari situ ada anak-anak playgroup atau TK yang melukis kapur di jalanan. Mereka membuat lukisan kapur di dalam ban yang diletakkan berjajar di jalanan aspal. Pas saya nyampe, kayaknya sudah mau selesai sih acaranya ini. Soalnya sudah banyak gambar-gambar yang jadi. Ada gambar kapal, ulat, bunga, rumah, dll. Curiga sih yg gambar anaknya sendiri atau banyakan bantuan dari luar. Tapi terlepas dari itu, acara ini topppppp lah. Menumbuhkan kreatifitas sejak dini.
Di area ini juga berkumpul aneka kreatifitas-kreatifitas lain dalam rangkaian acara menyambut Indonesia Creatieve Cities Conference yang akan digelar di Solo tanggal 22-25 Oct ini. Ada anak siswi SMK yang berdandan ala joker, ada frame-frame wayang punokawan, dan ada pula pemuda yang biasa sehari-hari menjadi Supeltas (semacam polisi cepek di Jakarta) berjoget di area ini. Si mas supeltas ini memang ikonik di Solo, terkenal karena dia suka berjoget sambil mengatur lalu lintas.
Habis dari sini, bertemu dengan temen-temen motret. Haha hihi, trus balik. Pas balik jepret bentar seorang pesepeda yang perasaan terlihat terus di car free day.
Salam,
tapakasmo.com
Tgl 22-25 ada iccc om..silahkn hunting foto ..
LikeLike
Siap mas Sukmana, disempatkan kalo bisa
LikeLike
Sy kebetulan d konferenainya tmptnya d BI pasti bnyk pelaku wisata mas ferri
LikeLike