AGENDA EVENT KOTA SOLO 2016

Kota Solo, kota yang tidak memiliki destinasi wisata alam seperti gunung, pantai, lautan, air terjun, gua alam, dll, tidak pernah mengeluh untuk berusaha menarik minat para wisatawan agar berkunjung ke Kota Solo. Baik dalam maupun luar negeri.

Pemerintah Kota dan insan kreatif kota Solo berusaha menjadikan kota Solo sebagai kota kreatif dengan terus mengangkat warisan luhur budaya  dan tradisi leluhur serta sejarah kota untuk dapat dinikmati oleh para wisatawan, dan juga warga kota solo dan sekitarnya pada khususnya.

Di tahun 2016 ini, Pemkot Solo memiliki 43 AGENDA EVENT AKBAR sepanjang tahun, dengan berbagai ragam event.

Screenshot_2016-01-07-11-30-08-1

 

Selain itu, terdapat pula agenda rutin dan juga agenda-agenda yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi dan komunitas yang ada di Kota Solo.

Screenshot_2016-01-07-11-30-32-1

 

Untuk acara – acara Kota Solo sepanjang 2016 ini dapat diunduh di link berikut:

AGENDA EVENT KOTA SOLO 2016

 

Ayokkk datang ke Kota Solo. Enjoy.

Salam,

tapakasmo.com

Tribute to Save Sriwedari

Taggar #SaveSriwedari beberapa bulan ini sering terbaca, terlihat, terngiang, terdengar di seantero kota Solo. Mulai terdengar cukup luas sejak Pengadilan Negeri Solo memenangkan pihak keluarga yang mengklaim sebagai ahli waris yang sah, dengan pihak Pemkot Solo sebagai pihak yang kalah. Seperti tertera di salah satu artikel koran lokal Solo berikut

FB_IMG_1444985563109-01

 

Sebagai salah satu warga, saya pribadi punya kenangan banyak terhadap Taman Sriwedari ini, khususnya masa kecil dulu, karena masa muda kebanyakan saya habiskan di luar Solo. Saya ingat dulu pergi ke Taman Sriwedari ini merasa sebagai hadiah yang wah, luar biasa, yang diberikan oleh orang tua saya. Seneng banget. Saya ingat juga saat harus naik gajah-gajah an saya harus sharing dengan kakak saya, ekspresi saya cemberut terus karena saya ngotot untuk naik gajah sendiri-sendiri. Ah… kemana yak foto waktu itu. Banyak lagi kenangan lainnya.

Pasti, banyak warga Solo yang akan sedih jika nantinya Taman Sriwedari ini tidak dibuka untuk publik oleh pemiliknya yang baru. Sebenarnya, sebagian warga tidak terlalu ikut campur terhadap aspek legal siapa pemilik yang sah, kami hanya minta agar Taman Sriwedari ini tetap dipertahankan atau bahkan dikelola lebih baik lagi sebagai cagar budaya kota Solo.

Dalam rangka membangkitkan kenangan ini, teman-teman foto dari Street & Human Interest Photography Solo (SHIP Solo), menginisiasi acara membagi postcard gratis berisi foto-foto tentang Sriwedari di acara Car Free Day Solo. Acara ini diikuti oleh beberapa komunitas foto di Solo yang lain juga. Beberapa hari sebelum pameran, SHIP Solo juga mengadakan acara hunting bareng untuk motret di Sriwedari.

Berikut beberapa Foto saya saat hunting bareng di Sriwedari, suatu malam sepulang kantor

  1. Beberapa foto mbak-mbak di dalam box kaca. Mereka ini bertugas melayani pengunjung yang hendak membeli koin atau karcis untuk naik wahana atau bermain permainan tangkas.

IMG_0129

 

IMG_0081

 

IMG_0087

 

2. Beberapa foto wahana di Sriwedari

IMG_0027

 

IMG_0024

 

3. Beberapa foto simbolik lainnya tentang Sriwedari

IMG_0068-01

 

IMG_0007

Dan berikut beberapa dokumentasi dari acara pembagian postcard gratis serta pameran foto postcard dengan tema #TributeToSriwedari

IMG_0246

 

IMG_0247

 

IMG-20151016-WA0004

 

IMG_0241

 

IMG-20151016-WA0003

 

IMG-20151016-WA0001

 

Respond dari para pengunjung CFD saat itu cukup bagus. Acara ini juga diliput oleh beberapa media cetak Solo, salah satunya artikel berikut dari Solopos

IMG-20151016-WA0005

 

Semoga, aspirasi kami warga Solo Raya didengar untuk tetap melestarikan Taman Hiburan Rakyat Sriwedari ini. Tribute To Sriwedari, Save Sriwedari!

 

Kali Anyar – Upacara Bendera di Sungai

Senin kemaren, 17 Agustus 2015, untuk pertama kalinya sejak lulus SMA ( 12 tahun silam) saya ikut upacara bendera. Jam 7 pagi, saya sampai di Pelataran Bank Indonesia Solo, pas bener upacaranya mau dimulai. Acara hunting Upacara Bendera di Solo batal, ya karena jadi peserta Upacara gak bisa ngapa-ngapain. Padahal awalnya saya mau motret upacara yang di Pasar Gede.

Di Upacara ini Irup nya, Direktur BI Solo, Pak Ismet, membacakan pidato Gubernur BI, Pak Agus Marto yang kalau saya tangkep intinya kita bisa mewujudkan nasionalisme salah satunya dengan lebih mencintai rupiah. Disitu disebutkan pula situasi keuangan global yang terjadi saat ini, dan pentingnya kenapa kita harus mencintai rupiah.

Dalam hati … iya saya mencintai rupiah, tapi… mungkin rupiah yang tidak terlalu mencintai saya… huaaaa

Sekitar setengah jam-an upacara ini selesai. Sebenernya saya sudah niat mau motret lagi habis ini, di mobil sudah nyiapin kamera, kaos dan celana pendek buat ganti. Tapi bego nya, lupa bawa sandal buat gantiin sepatu. Jadi drop deh niat buat motret karena sebelumnya sudah janjian mau motret di Kali Anyar, bareng komunitas Street & Human Interest Photography (SHIP) Solo. Mikirnya, repot juga nyetreet di sungai kalo pake sepatu dan kemeja-celana panjang resmi.

Tapi, nanggung lah mumpung sudah di Solo (rumah di Karanganyar berasa jauh dari Solo). Saya gak tahu pasti dimana letak Kali Anyar ini. Perlahan mobil saya arahkan ke Kali Anyar yang katanya sungai yang ada di depan terminal Tirtonadi. Dua kali saya muter melewati terminal, tapi gak ngelihat ada orang-orang kumpul bawa kamera.

Pas udah niat mau pulang, di lampu merah saya dadakan belok kiri lewat jembatan yang melintasi sungai Kali Anyar ini. Nah, baru dari jembatan ini saya melihat orang-orang sudah jejer di pager jembatan dengan kamera dan lensa-lensa panjangnya, dan di kejauhan di sungainya, tampak orang-orang berkumpul dengan bendera merah putih berkibar-kibar. Gak pake lama, langsung cari parkiran, keluarin kamera dan cari posisi. Ini nih yang susah… tukang jepret nya udah banyak banget, baik yang di atas di pagar jembatan atau yang di sungai lebih banyak dari peserta upacaranya mungkin.

Screenshot_2015-08-19-15-09-02-1

 

Dengan sepatu yang sudah mulai tipis dan licin sol nya, saya wira wiri motret baik dari sungai, di atas jembatan, sisi kanan sungai, maupun sisi kiri sungai. Berasa udah kayak wartawan jurnalistik ajah.

IMG_9702

Menurut artikel-artikel online yang saya baca, katanya ada 70 bendera Merah Putih aneka ukuran yang disediakan. Berdiri di paling depan barisan warga ini adalah pemuda yang membawa logo 70 tahun Indonesia Merdeka, masuk ke dalam air sungai nya yang tampak berwarna hitam. Dibelakangnya diikuti beberapa pembawa bendera ukuran besar, dan para peserta lainnya yang berjejer di gundukan-gundukan tanah kering nya.

IMG_9797

 

IMG_9733

 

IMG_9771

 

Dikibarkan pula bendera merah putih ukuran Jumbo, yang diperlukan banyak orang untuk membentangkannya.

IMG_9715

 

IMG_9719

 

IMG_9914

 

Dengan suasana informal, upacara bendera ini berlangsung tertib dan cukup khidmat dengan turut di bacakan pembukaan UUD, teks Proklamasi, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Warga-warga lainnya pun cukup antusias menyaksikan acara ini.

 

IMG_9812

IMG_9847

 

IMG_9859

 

IMG_9919

 

Walaupun dibilang warga sini melakukan upacara bendera 17 Agustus di sungai karena mereka tidak punya lapangan atau lahan terbuka untuk upacara, pesan positif yang mau disampaikan adalah agar warga seluruhnya menjaga kebersihan sungai. Dan tentunya, bahwa siapa saja warga negara Indonesia, dapat menunjukkan rasa Nasionalisme nya dimana saja tanpa ada batasan.

IMG_9707

 

Merdeka !!!

Salam,

tapakasmo.com

Festival Bengawan Solo 2015 – Nonton Karnaval di Atas Air

Biasanya, selama ini saya nonton karnaval di jalanan kota.

Nah ini, di Solo, pertama kalinya saya nonton karnaval di sungai, tepatnya di Sungai Bengawan Solo. Nama acaranya adalah Festival Bengawan Solo 2015. Sebelumnya saya memang pernah lihat sekilas akan ada acara ini di suatu papan pengumuman agenda kota Solo, tapi saya lupa persisnya kapan. Untung pas hari minggu tanggal 12 Apr 2015 kemaren, pas pulang dari CFD minggu pagi di Slamet Riyadi, saya lewat daerah Pucangsawit dan melihat ada rame-rame di daerah tepian sungai Bengawan Solo ini. Gak pikir panjang, saya langsung masuk ke jalanan di kampung di Pucangsawit ini yang sudah banyak berdiri stan-stan UKM di sisi jalannya.

Daerah ini ternyata garis finish bagi para rombongan rakit yang dipimpin langsung oleh Walikota Solo. Makanya sudah ada panggung gede disini untuk menyambut para rombongan nanti. Dari area panggung ini ke tepian sungai, terhalang oleh tembok tanggul, dan hanya ada satu jembatan besi yang bertengger di atas tembok untuk membantu kita menyebrangi tembok ke tepian sungai.

Di tepian sungai, sudah tampak beberapa orang duduk sepanjang area finish. Tampak beberapa orang duduk berteduh di bawah daun pisang, untuk melindungi diri dari teriknya matahari. Yang tidak kebagian tempat berteduh, ada yang menutupi kepalanya dengan kain jarik, jaket, dll.

 

IMG_4833

 

IMG_4824

 

IMG_4829

 

Awal-awal, datang terlebih dahulu tim SAR dengan perahu karetnya.

IMG_4826

 

Terus muncul beberapa pengayuh kano

IMG_4838

 

Nah habis itu muncul rakit pertama yang di atasnya tampak berdiri rombongan utama Walikota dan Wakil Walikota Solo.

IMG_4841

 

IMG_4854

 

IMG_4869

 

Di rakit itu juga tampak gunungan yang terbuat dari aneka hasil bumi, yang kemudian dibagikan kepada para warga di tepian sungai. Moment warga berebut hasil bumi yang dilempar dari atas rakit itu lucu juga, walau sedikit berbahaya karena takut tanah tepian sungai tersebut ambrol.

 

Setelah rombongan utama melintas dan parkir, kemudian mulai tampak melinta rakit-rakit lainnya dengan berbagai aneka hiasan di atasnya. Benar-benar seperti pawai karnaval pada umumnya, bedanya yang ini di atas sungai.

IMG_4889

 

IMG_4907

 

IMG_4910

 

IMG_4930

 

IMG_4944

 

Setelah itu, beberapa peserta memakirkan rakitnya di dermaga bambu yang tersedia di tepian sungai, dan ada juga sebagian yang masih melanjutkan sampai ke daerah Jurug.

IMG_4917

 

IMG_4923

 

IMG_4947

 

keren… keren… keren lah keseluruhan acara ini, walau dikemas dengan cukup sederhana. Keakraban para peserta dari berbagai kampung dan organisasi di kota Solo tampak terlihat. Warga sekitar yang dilalui rombongan rakit ini pun pasti cukup terhibur, seperti yang terlihat dari para warga yang ada di garis finish ini.

 

Salam,

tapakasmo.com

 

Solo Color Run 2015 – Lari gak Lari yang penting Happy

Minggu, 15 Maret 2015 lalu ada acara lari 5k di kota Solo, venue tepatnya di area parkir sebuah pusat perbelanjaan di daerah Solo Baru, yang namanya kalau dibahasa Indonesiakan artinya “Sang Taman” (halah… mau nyebut The Park aja ribet).

Acaranya sih lari, tapi ya kebanyakan pesertanya pada jalan atau joging-joging happy aja.

IMG_3550

 

IMG_3586

 

Pas setelah start, mereka disemprotin air dulu. Lalu nanti di beberapa pos, ditaburin cat bubuk warna-warni, dan setelah memasuki area finis, mereka ajojo an rame-rame.

IMG_3620

 

IMG_3628

 

IMG_4651

Dengan DJ memainkan musiknya di atas panggung, para peserta tadi bergoyang rame-rame mengikuti hentakan irama musik, dengan sesekali mereka berteriak dan terus menerus ditaburi cat bubuk.

IMG_3905

 

IMG_4006

 

IMG_4036

 

IMG_4625

 

IMG_4318

 

IMG_4182

 

IMG_4152

 

IMG20150315101540_1_1

Salam,

Tapakasmo.com

Pembaca Koran

Masih suka membaca koran cetak, kah?

Beli sendiri gak korannya?

 

Saya pribadi, saat ini lebih sering membaca media online daripada media cetak. Saya baca media cetak paling kalau pagi-pagi di kantor, ya karena koran nya sudah tersedia untuk dibaca.

Tapi, suatu pagi di sudut jalanan kota Solo, saya masih menjumpai orang-orang berdiri di suatu tempat, serius, membaca koran cetak yang terbingkai rapi di dalam kotak kaca. Terakhir kali saya membaca koran cetak yang terbingkai di kotak kaca, kira-kira saat SMA dulu di ruang mading, 12 tahun yang lalu.

tiga generasi

 

Dalam frame di atas, tampak 3 orang lelaki dari 3 generasi yang berbeda, yaitu kakek-kakek, anak muda, dan bapak-bapak. Mereka fokus membaca, seakan tak terganggu oleh lalu lalang kendaraan yang melintas.

 

 

IMG_3223

 

Sesekali terlihat juga, pengendara motor atau pesepeda yang lewat, sengaja berhenti untuk membaca. Mereka saling berbagi ruang, berbagi artikel untuk dibaca. Bergeser-geser dengan tertib untuk dapat membaca semua artikel yang tersaji, dengan gratis.

IMG_3231

 

Salut saya atas antusiasme mereka. Salut saya juga untuk yang menyediakan fasilitas umum ini bagi masyarakat kota Solo.

 

Salam pembelajar,

tapakasmo.com

Ngeteh di Rumah Ndoro

Maen lah ke Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.

Di area perkebunan teh Kemuning, berdiri sebuah kedai teh yang selalu ramai dikunjungi orang setiap akhir pekan. Rumah bekas seorang Juragan atau ndoro dengan dominasi cat warna putih ini, tampak anggun berdiri di area perkebunan teh yang dominan warna hijau. Tenda-tenda payung berwarna merah tampak berjejer di sisi luar bangunan utamanya.

IMG20150321120038_1

Pengunjung tempat ngeteh ini beraneka ragam, mulai dari keluarga, teman-teman seperkumpulan, hingga pasangan yang memadu kasih. Secangkir teh atau teh di dalam sebuah teapot, pasti ada di setiap meja, bersanding dengan menu makanan lainnya.

IMG_0983

“Mari ngeteh …”

Salam,

tapakasmo.com

I Was Here

Ini yang disebut tapak asmo, atau tapak nama, atau bukti eksistensi akan sesuatu yang disebut ” I was Here”

 

IMG-20141229-WA0007

 

 

“Aku Tau Rene” atau Saya Pernah Kesini atau i have been here.

Harus yak sampe corat coret begitu? Siapa lu emangnya?

Ah sudahlah, mungkin dia lagi labil.

 

Salam,

tapakasmo.com

Liku Jalur Tawangmangu Sarangan

Ada akses jalan yang menyisir sisi Gunung Lawu yang menghubungkan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur, menghubungkan Kab Karanganyar dengan Kab Magetan, menghubungkan tempat wisata Tawangmangu dengan Telaga Sarangan. Secara keseluruhan, akses jalannya sudah bagus, sudah beraspal rata dan lumayan lebar.

 

Setelah melewati area Tawangmangu, sebenarnya ada jalan baru yang lebih landai, alternatif baru menggantikan jalan lama yang ada tanjakan ekstrimnya di beberapa titik. Tapi sayang lokasi ini rawan longsor, seperti saat saya kesana kemaren, jalan baru tersebut ditutup karena ada longsor di salah satu titik yang menutup jalan.

 

IMG-20141229-WA0005

 

 

Sepanjang jalan ini, kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat menyegarkan mata. Udaranya sejuk banget dan cenderung dingin. Untuk urusan perut, jangan khawatir, banyak penjual penthol bakso di sepanjang jalan yang pas buat ngemil.

 

IMG-20141231-WA0001

 

 

Karena berada di dataran tinggi, hati-hati juga terhadap kabut yang sering turun, yang membuat jarak pandang terbatas.

 

IMG_0807

 

 

IMG_0807

 

 

Salam,

tapakasmo.com